Jumat, 30 Mei 2014

Mengelola Kelas

Mendesain Lingkungan Fisik Kelas Prinsip dasar mendesain lingkungan fisik kelas yang efektif adalah :
1. Menguragi kepadatan diarea yang menjadi tempat lalu-lalang.
2. Memastikan anda bisa melihat semua murid dengan mudah
3. Materi yang sering dipakai dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
4. Memastikan agar semua murid dapat melihat presentasi kelas
Gaya penataan kelas :
- Gaya auditorium ; gaya susunan kelas dimana semua murid duduk
menghadap guru
- Gaya taap muka ; gaya susunan kelas dimana murid saling menghadap
- Gaya off-set ; gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak)duduk dibangku, tapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain
 - Gaya seminar ; gaya susunan kelas dimana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) dudk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau berbentuk U
- Gaya klaster ; gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil Menciptakan lingkungan kelas yang positif Strategi umum mencangkup penggunaan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas secara efektif. Gunakan manajemen kelas otoritatif, bikan otoriter atau prmisif. Gaya otoritatif adalah melakukan percakapan dengan murid, memperhatikan murid dan membatasi prilaku murid jika dibutuhkan. Pengajaran yang otoritatif brhubungan dengan perilaku murid yang kompeten. Karya Kounin mengungkapkan karakteristik lain yang berhubungan dengan manajemen kelas yang efektif ; withness, mengatasi situasi yang tumpang tindih, menjaga kelancaran dan kontiunitas pelajaran, dan melibatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang. Aturan kelas harus : (1). Masuk akal dan perlu, (2). Jelas dan dapat dipahami, (3). Konsisten dengan tujuan intruksional dan pembelajaran;dan (4). Kompatiebel dengan aturan kelas. Mengajak murid untuk bekerja sama Agar murid mau bekerja sama maka diperlikan : 1. Pengembangan hubungan positif dengan murid 2. Mengajak murid berbagi dan mengemban tanggung jawab (melibatkan murid dalam perencanaan implementasi inisiatif sekolah dan kelas, mendorong murid untuk menilai perilaku merekasendiri, jangan menerima alasan-alasan, dan bersabar sampai sterategi pemberian tanggung jawab ini bisa bekerja. 3. Memberi imbalan pada perilaku yang tepat (memilih penguat yang efektif, menggunakan prompts dan shaping secara efektif , dan menggunakan hadiah yang mengandung informasi penguasaan keahlian) Bebrapa komunikasi yang baik bagi guru maupun murid Anda dan murid anda akan mendapat banyak manfaat jika anda punya keahlian berbicara yang efektif dan anda membantu murid anda dalam mengembangkan keahlian berbicara mereka. Bebicara efektif didepan kelas dan murid harus menggunakan pesan yang jelas, menggunakan pesan “saya”, bersikap asertif, dan menghindari rintangan komunikasi verbal. Baik guru maupun murid harus mengetahui cara bebicara dan berpidato secara efektif. Keterampilan mendengar Mendengar aktif adalah ketika seseorang pmemberi perhatian penuh pada pembicara, fokus pada isi intelektual dan emosional dari pesan.
 Beberapa sterategi mendengarkan aktif antara lain ;
1. Memberi perhatian pada orang yang berbicara
2. Parafrasa
3. Mensintesiskan tema dan pola
4. Memberi tanggapan secara kompeten.
Sejumlah pakar komunikasi percaya bahwa mayoritas komunikasi adalah komunikasi non verbal. Sulit untuk menutupi komunikasi nonverbal, sehinnga lebih baik kita menyadari bahwa komunikasi nonverbal biasanya mereflikasikan perasaan orang. Komunikasi nonverbal menggunakan ekpresi muka, mata, sentuhan, ruang dan diam. Menghadapi perilaku bermasalah Intervensi dapat di bagi menjadi intervensi minor atau moderat. Intervensi minor menggunakan isyarat nonverbal, mempertahankan laju aktivitas, mendekati murid, mengarahkan perilaku, memberi intruksi yang dibutuhkan, menyuruh murid menghentikan suatu perilaku, dan memberi pilihan kepada murid. Intervensi moderat antara lain dengan mencabut privilese atau melarang murid melakukan aktivitas yang disenaginya, membuat perjanjian behavioral, mengasosiasikan atau mengeluarkan murid dari kelas, dan memberi hukuman. Strategi manajemen yang baik adalah menggunakan sumber daya pendukung. Sumber daya ini antara lain teman sebaya sebagai mediator, orang tua, kepala sekolah atau konselor, dan mencari mentor untuk murid. Kekerasan disekolah kini semakin memperhatinkan. Maka kita harus bersiap menghadapi tindakan agresif murid sehingga nanti kita bisa menghadapinya dengan tenang. Hindarilah berbantahan atau konfrontasi emosional. Berikut beberapa pedoman untuk mengatasi perkelahian, bulliying, dan pembangkangan atau pemusuhan terhadap guru. Program efektif untuk mengelola perilaku di kelas antara lain program pengayaan kompentensi sosial, manajemen tiga C yang terdiri dari : Cooperatif Community, Contructif Conflict resolution, civic values dan mendukung pengelolaan kelas berorientasi murid (Classroom Organization and Management Program [COMP].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar