Sabtu, 09 April 2016

Terjatuh



Ketika kita punya ceritaa…
cerita tentang hidup ini…
lika-liku perjalanan yang ku alami….
Semua seakan berjalan layaknya aliran-aliran sungai yang begitu jeruu
Terkadang tak mampu untuk lewati….
Menagis dalam diam, terhanyuuutttt
Tak ada lagi, mentari itu tak lagi bersinar seperti yang dulu….
Ia telah kehilangan butir-butir cahaya yang selalu menyinari nya..
Tak ada yang bisa lagi diperbuat,
Lelah menunggu, mencari dan berlari
Karna yang ia tahu, tak segampang itu melupakan…….

Jumat, 26 Desember 2014

Analisis Fenomena Berdasarkan Teori Albert Ellis


 Analisis Fenomena Berdasarkan Teori Albert Ellis
Fenomena yang dianalis

MENYESAL ABORSI, GADIS
 REMAJA JUSTRU MEMBUNUH WANITA HAMIL
Selasa, 23 Desember 2014 11:30

Seorang anak merupakan anugerah terindah yang diberikan tuhan kepada ibu. Tidak sedikit wanita harus berlapang dada saat mengetahui dirinya tidak bisa mengandung dan memilki buah hati dari rahimnya sendiri. Namun entah kenapa, saat ini tidak sedikit wanita melakukan aborsi untuk menggugurkan kandungannya. Namun tahukah anda, bahwa aborsi bisa berdampak negative bagi fisik maupun psikologis seseorang.
Seperti dilansir pada mirror.co.uk, seorang remaja tega melakukan aborsi pada kandungannya sendiri. Karena merasa menyesal dengan perbuatannya dan menginginkan bayinya kembali ia tega membunuh bahkan memutilasi seorang wanita muda yang tengah hamil 8 bulan.
Peristiwa ini terungkap ketika remaja 17 tahun yang bernama Guadalupe Salinas Hernandez mendatangi rumah sakit dan membawa seorang bayi yang telah meninggal. Namun pihak rumah sakit curiga karena ia bukan anak dari Hernandez. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui bahwa bayi tersebut merupakan buah hati dari bayi wanita lain. Dan wanita tersebut adalah Nathaly Cartas Leon seorang ibu muda berusia 20 tahun.
Sebelumnya Nathaly dikabarkan telah menghilang. Tetapi setelah Hernandez mengaku perbuatannya, kasus ini terungkap. Remaja ini mengaku berkenalan dengan Nathaly melalui media sosial Facebook. Setelah chatting online, keduanya memutuskan untuk saling bertemu.
Ketika Nathaly berkunjung kerumah Hernandez, disinilah pembunuhan berlangsung. Remaja ini langsung menyerang ibu muda tersebut setelah ia masuk rumah. Ia juga memukul kepalanya dengan benda tumpul, menusuk tubuhnya, bahkan memutilasinya. Dan yang lebih sadis adalah ketika Hernandez mengambil paksa bayi dari rahim Nathaly.
Pembunuhan di kota Reynosa, Meksiko ini sontak membuat banyak orang terkejut. Polisi yang menangani kasus ini mengatakan bahwa sebelumnya Hernandez memiliki hubungan dengan seseorang. Dan ketika ia memutuskan untuk melakukan aborsi.
Nampaknya ia telah menyesal dengan aborsi yang dilakukan dan mencoba untuk menghadirkan bayi lain sebagai anaknya. Untuk mendapatkan pengganti anaknya inilah Hernandez disinyalir melakukan aksi sadis dengan membunuh seorang wanita yang tengah hamil dan mengambil bayi dari rahimnya secara paksa. Hernandez disinyalir menderita depresi karena dulu telah melakukan aborsi sebelumnya. Sebuah data kesehatan menunjukkan bahwa wanita yang melakukan aborsi cenderung mengalami depresi hebat.
Sungguh peristiwa yang tragis dan sadis. Semoga kejadian seperti ini tidak pernah terjadi dilingkungan kita. Dan sebagai wanita, kita sangat disarankan untuk bisa menjaga diri dari segala hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Cobalah untuk selalu tenang dan sabar dalam menghadapi semua ujian. Karena dengan tenang dan sabar seseorang bisa berpikir secara jernih dan matang.
(vem/mim)

TEORI ALBERT ELLIS
Teori Ellis mengenai Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah psikoterapi berorientasi dan focus untuk mengajarkan individu untuk mengidentifikasi, menghadapi tantangan, dan mengganti pola pikir serta keyakinan dengan pikiran yang sehat.  REBT berlandaskan pada lima hal yang dikenal dengan singkatan ABCDE, yaitu :
·         Activating experiences, mencakup  peristiwa luar yang dialami individu. Pengalaman-pengalaman seperti kesulitan keluargakendala pekerjaan, trauma masa kecil, dan hal-hal lain yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Peristiwa yang berupa fakta, kejadian,tingkah laku atau sikp orang lain.
·         Beliefs, mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber ketidakbahagiaan. Keyakinan seseorang adadua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, dan bijaksana. Keyakinan irrasional mereupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, dan cendrung emosional. 
·         Consequence,  yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti panikdendam, danamarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang keliru.
·         Dispute, merupakan keyakinan irasioanal yang harus dilawan oleh seorang terapis agar kliennya dapat menikmati dampaknya.
·         Effects, psikologis positif dari keyakinan yang rasional.

ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI
Menurut teori Albert Ellis Cognitive yang salah akan menghasilkan behavior yang salah pula, oleh karena itu Ellis mencetuskan terapinya untuk membantu kliennya yang disebut REBT. Dari kasus diatas kita dapat melihat :
Ø  Activating Experiences : Hernandez melakukan aborsi pada kandungannya sendiri
Ø  Beliefs : Sebelumnya Hernandez mempunyai hubungan dengan seseorang. Dengan sistem berpikirnya yang salah maka ia juga menghasilkan sesuatu yang salah dengan hamil diluar nikah. Nah karena perbuatannya yang salah ini Hernandez merusak dirinya sendiri dengan mengaborsi kandungannya sendiri.
-        Irrasional belief : Setelah melakukan aborsi, Hernandez menyesal dengan aborsi yang dilakukannya dan ia mencoba untuk menghadirkan bayi lain sebagai anaknya. Untuk mendapatkan pengganti anaknya inilah Hernandez disinyalir melakukan aksi sadis dengan membunuh seorang wanita yang tengah hamil dan mengambil bayi dari rahimnya secara paksa. Menurutnya dengan cara inilah Hernandez  bisa mendapatkan kembali anaknya.
Ø  Consequence  : Karena merasa menyesal telah melakukan aborsi, Hernandez melakukan aksi sadis dengan membunuh seorang wanita yang tengah hamil dan mengambil bayi dari rahimnya secara paksa. Hal ini juga dipicu akibat Hernandez disinyalir menderita depresi karena dulu telah melakukan aborsi sebelumnya.
Ø  Dispute : Dibutuhkan waktu untuk memperbaiki cara  berpikir irasionalnya. Mengubah cara berpikirnya yang sebelumnya irasional menjadi rasional tidaklah mudah. Kita dapat memberikan saran pada Hernandez agar lebih tenang dan  sabar dalam setiap menghadapi semua permasalahan dalam hidupnya. Hernandez juga harus melakukan rehabilitasi untuk mengurangi depresi beratnya tersebut.
Ø  Effect psikologis positif : Dengan melakukan rehabilitasi Hernandez diharapakna untuk dapat lebih tenang dan sabar kedepannya dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi dalam hidupnya agar kejadian yang sebelumnya pernah ia lakukan tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.

Kamis, 12 Juni 2014

Pedagogi



Pengalaman pada masa pedagogi
Pengertian Pedagogi itu merupakan cara pembelajaran yang diberikan untuk anak-anak dimana orang tua yang menjadi sumber solusinya. Dimana pada saya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama apalagi dibangku Sekolah Dasar, pada saat itu metode pengajaran yang digunakan guru saya tergantung kepada guru saya sendiri. Guru yang menentukan semua yang terjadi didalam kelas, kami hanya dapat mengikuti apa yang diintruksikan oleh guru kepada kami. Guru saya pada masa itu menganggap bahwa dirinya sangat bertanggung jawab penuh terhadap apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya kepada kami murid-muridnya. Mungkin hal ini dikarenakan masih sangat minimnya cara kami berpikir maupun menyelesaikan suatu masalah, dimana biasanyakan anak SD masih membutuhkan orang tua sebagai sarana mereka untuk bertanya dan meminta pendapat yang mana yang baik buat dirinya dan yang mana yang gak baik buat dirinya. Karena diusia kami sendiri belum tau membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Pengalaman masa saya Pedagogi dahulupun sangat sedikit karena saat itu guru yang berperan aktif didalam kelas, bahkan pada saat didalam kelaspun guru yang yang mengatur waktu belajarnya. Guru sebagai sarana utama kami dalam menghasilkan ide-ide cemerlang dan memberikan contoh-contoh kepada kami, guru yang memberikan ceramah-ceramah kepada kami, sedangkan kami hanya sebagai peserta pasif yang hanya dapat meniru peran yang dimainkan oleh guru kami. Kami belum dapat mengekplorasikan diri kami. Gaya belajar yang kami gunakan pada saat itu dependen, sangat berhubungan dan tergantung oleh guru kami. Jika guru kami mengatakan A, maka yang kami lakukanpun A tidak akan pernah menjadi B. Orientasi belajar saya pada masa Pedagogipun sudah diatur oleh guru secara sistematis dan logis, kami belajar melalui topik-topik dari buku bahan ajaran yang diberikan kepada guru kami. Motivasi yang yang saya punya pada masa saya dipedagogi itu masih berasal dari eksternal, saya pada masa itu harus dan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan. Jika tidak mau mengikuti dirayu-rayu dahulu sampai akhirnya mau untuk mengikuti suatu pendidikan. Pekerjaan rumahpun harus diingatkan setiap saat, jika tidak diingkatkan maka pekerjaan rumah tidak selesai,bahkan terkadang harus ada reward tertentu agar saya mau untuk pergi sekolah. Jika tidak ada reward saya tidak mau pergi sekolah. Pada masa ini saya belum menemukan konsep diri saya, siapa diri saya dan jadi diri saya. Karena pada masa itu yang berperan penting orang tua dan guru saya. Tidak banyak kegiatan yang kami lakukan pada masa itu, hanya belajar Indoor tidak pernah sekalipun belajar Outdoor kecuali pada mata pelajaran Olahraga, namun terkadang pun pada saat mata pelajaran Olahraga kami didalam ruangan saya mendengarkan guru kami berceramah yang tiada hentinya.
Namun guru-guru saya mada masa itu hampir dikategorikan mempunyai 10 karakteristik guru yang baik. Guru saya bangga ketika kami mampu berprestasi. Saat itu ada olimpiade yang diikuti oleh setiap sekolah yang ada di Kecamatan saya, nah kebetulan kami salah satu dari pemenang olimpiade tersebut, saat mendengarkan nama sekolah kami disebutkan oleh juri guru saya langsung berdiri dan merasa sangat senang sekali lalu segala pujianpun dilontarkan untuk kami. Guru saya mempunyai gairah untuk hidup dan kesabaran yang tinggi. Bagaimana tidak, buktinya saja dengan semangatnya mereka setiap hari berusaha untuk terlihat rapi didepan kami agar kami tertarik kepada mereka, dan dengan sabarnya mereka mengajar kami semua hal-hal yang brmanfaat bagi kami. Meskipun tidak semua guru saya mempunyai kesabaran yang sama, tetapi setidaknya mereka sudah berusaha untuk sabar. Mereka juga punya keyakinan terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka mampu menjadikan kami orang yang lebih baik dari mereka. Merekapun menyayangi kami layaknyanseperti anak mereka sendiri.



Rabu, 11 Juni 2014

Tes Standar


Tes standard disiapkan oleh spesialis untuk menilai kinerja dalam kondisis yang seragam. Tes standard bisa membandingkan kinerja murid satu dengan kenerja murid lainnya pada usia atau level yang sama, dan kasus perbandingannya berbasis nasional.
Tujuan tes standard :
1.      Memberikan informasi tentang kemajuan murid
2.      Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid
3.      Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus
4.      Memeberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi
5.      Membantu administrator dalam mengevaluasi program
6.    Memberikan akuntabilitas
Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standard
1.      Norma : untuk memehami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan kinerja kelompok norma (norm group), yakni kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji.
2.      Validitas : sejauh mana sebuah tes akan mengukur apa-apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Ada tiga tipe validitas, yaitu ;
·         Validitas isi : kemampuan tes untuk mencangkup sampel (to sample) isi yang hendak diukur
·         Validitas kriteria : kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain
·         Validitas konstruk : sejauh mana ada bukti bahwa sebuah tes mengukur konstruk tertentu. Sebuah konstruk adalah ciri atau karakteristik yang tidak bisa dilihat dari seseorang, seperti intelegensi (kecerdasan), gaya belajar, personalitas, atau kecemasan.
3.      Reliabilitas : sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi. Reliabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain :
·         Test-retest reliability : sejauh mana sebuah tes menghasikan kinerja yang sama ketika seorang siswa diberi tes yang sama dalam dua kesempatan yang berbeda
·         Alternate-forms reliability : reliabilitas ditunjukkan dengan memberikan bentuk yang berbeda dari tes yang sama pada dua kesempatan yang berbeda untuk dua kelompok murid yang sama dan mengamati seberapa konsistenkah skornya.
·         Split=half reliability : reliabilitas yang dinilai dengan membagi item tes menjadi dua bagian, seperti item bernomot genap dan ganjil. Nilai pada dua set item itu dibandingkan guna menentukan seberapa konsistenkah kinerjanya murid di kedua set itu.
4.      Keadilan : tes yang adil (fair) adalah tes yang tidak bias (unbiased) dan tidak diskriminatif. Tes juga tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor genter, etnis, atau faktor subjektif seperti bias penilai.
Tes Kecakapan dan Prestasi
Tes kecakapan akan memprediksi kemampuan belajar murid, atau apa yang dapat dicapai oleh murid dengan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut. Tes prestasi mengukur apa yang telah dipelajari murid, atau keahlian yang telah dikuasai oleh murid.
Tes kecakapan mencangkup tes kemampuan umum seperti tes kecerdasan (IQ) atau tes kecakapan spesifik yang biasa dipaki untuk memprediksi keberhasilan dalam subjek akademik atau bidang pekerjaan. Tes SAT biasanya dipakai sebagai tes kecakapan walaupun ia dapat dipaki sebagai tes prestasi.
 Jenis-jenis Tes Prestasi Standard
ž  Survey batteries (tes mata pelajaran induvidual yang didesain untuk level murid tertentu).
ž  Tes untuk subjek spesifik (menilai keahlian secara lebih rinci dan ekstensif ketimbang survey batteries).
ž  Tes diagnostik (untuk mengetahui kelemahan murid, sering kali diberikan setelah instruksi di laksanakan)
Ujian Negara Beresiko Tinggi (High-Stakes)
Pada tahun 1990-an, ujian negara menjadi lebih terkait dengan sasaran pendidikan dan pengajaran yang ditentukan negara. Kebanyakan ujian negara terutama berisi soal pilihan berganda dan hampir semuanya menggunakan penilaian yang mengacu pada kriteria tertentu. Para pembuat kebijakan sering mengemukakan keuntungan dari ujian yang diwajibkan negara berikut ini : meningkatkan kinerja murid, lebih banyak pelajaran yang diujikan, ekspektasi buruk, dan meningkatkan rasa percaya diri disekolah ketika nilai tesnya meningkat. Ujian negara ini dipakai dalam keputusan untuk remediasi, kenaikan dan kelulusan. Ujian negara dikritik karena mengumpulkan kurikulum, mempromosikan, mempromosikan memorisasi tanpa menganalisis, mendorong guru untuk mengajar demi tes, dan mendiskriminasi murid dari latar belakang miskin dan etnis minoritas. Dibutuhkan evaluasi lebih lanjut terhadap tes beresiko tinggi dan dibutuhkan perubahan dalam sistem ujian negara.
Tes Distrik dan Nasional
Ujian distrik dan ujian nasional juga sudah dipakai. NAEP adalah ujian nasional pemerintah federal untuk mengevaluasi pengetahuan, keahlian, pemahaman, dan sikap generasi muda Amerika. Penilaian nasional atas murid adalah bagian dari usaha Amerika untuk mengejar, dan kemudian menentukan, standar kelas dunia. Pada beberapa perbandingan murid dengan negara lain, posisi murid Amerika tidak lebih baik. Banyak isu dalam konsep standar kelas dunia ini.
Peran  Guru dalam  Mempersiapkan Murid Mengikuti Tes Standard
Memastikan agar murid punya keahlian mengerjakan soal yang baik. Juga, mengkomunikasikan sikap positif terhadap tes kepada murid. Membuat program untuk meningkatkan nilai murid ternyata tidak banyak menolong.
Menjalankan tes standar
Kebanyakan tes standar mengungkapkan secara rinci cara tes tersebut dilakukan. Diantaranya adalah cara mengatur ruang tes, apa yang harus dilakukan oleh murid saat mengerjakan tes, bagaimana mendistribusikan lembar soal dan jawaban, dan bagaimana mengatur waktu tes. Dalam menjalankan tes penting untuk mengikuti naskah kata demi kata.
Memahami dan menginterprestasikan hasil tes
Statistika deskriptif adalah prosedur matematika yang dipakai untuk mendeskripsikan dan meringkas data dalam cara yang bermakna. Distribusi berfrekuensi adalah daftar nilai dari yang tertinggi ke yang terendah bersama dengan berapa kali nilai muncul.