Rabu, 11 Juni 2014

Tes Standar


Tes standard disiapkan oleh spesialis untuk menilai kinerja dalam kondisis yang seragam. Tes standard bisa membandingkan kinerja murid satu dengan kenerja murid lainnya pada usia atau level yang sama, dan kasus perbandingannya berbasis nasional.
Tujuan tes standard :
1.      Memberikan informasi tentang kemajuan murid
2.      Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid
3.      Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus
4.      Memeberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi
5.      Membantu administrator dalam mengevaluasi program
6.    Memberikan akuntabilitas
Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standard
1.      Norma : untuk memehami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan kinerja kelompok norma (norm group), yakni kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji.
2.      Validitas : sejauh mana sebuah tes akan mengukur apa-apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Ada tiga tipe validitas, yaitu ;
·         Validitas isi : kemampuan tes untuk mencangkup sampel (to sample) isi yang hendak diukur
·         Validitas kriteria : kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain
·         Validitas konstruk : sejauh mana ada bukti bahwa sebuah tes mengukur konstruk tertentu. Sebuah konstruk adalah ciri atau karakteristik yang tidak bisa dilihat dari seseorang, seperti intelegensi (kecerdasan), gaya belajar, personalitas, atau kecemasan.
3.      Reliabilitas : sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi. Reliabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain :
·         Test-retest reliability : sejauh mana sebuah tes menghasikan kinerja yang sama ketika seorang siswa diberi tes yang sama dalam dua kesempatan yang berbeda
·         Alternate-forms reliability : reliabilitas ditunjukkan dengan memberikan bentuk yang berbeda dari tes yang sama pada dua kesempatan yang berbeda untuk dua kelompok murid yang sama dan mengamati seberapa konsistenkah skornya.
·         Split=half reliability : reliabilitas yang dinilai dengan membagi item tes menjadi dua bagian, seperti item bernomot genap dan ganjil. Nilai pada dua set item itu dibandingkan guna menentukan seberapa konsistenkah kinerjanya murid di kedua set itu.
4.      Keadilan : tes yang adil (fair) adalah tes yang tidak bias (unbiased) dan tidak diskriminatif. Tes juga tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor genter, etnis, atau faktor subjektif seperti bias penilai.
Tes Kecakapan dan Prestasi
Tes kecakapan akan memprediksi kemampuan belajar murid, atau apa yang dapat dicapai oleh murid dengan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut. Tes prestasi mengukur apa yang telah dipelajari murid, atau keahlian yang telah dikuasai oleh murid.
Tes kecakapan mencangkup tes kemampuan umum seperti tes kecerdasan (IQ) atau tes kecakapan spesifik yang biasa dipaki untuk memprediksi keberhasilan dalam subjek akademik atau bidang pekerjaan. Tes SAT biasanya dipakai sebagai tes kecakapan walaupun ia dapat dipaki sebagai tes prestasi.
 Jenis-jenis Tes Prestasi Standard
ž  Survey batteries (tes mata pelajaran induvidual yang didesain untuk level murid tertentu).
ž  Tes untuk subjek spesifik (menilai keahlian secara lebih rinci dan ekstensif ketimbang survey batteries).
ž  Tes diagnostik (untuk mengetahui kelemahan murid, sering kali diberikan setelah instruksi di laksanakan)
Ujian Negara Beresiko Tinggi (High-Stakes)
Pada tahun 1990-an, ujian negara menjadi lebih terkait dengan sasaran pendidikan dan pengajaran yang ditentukan negara. Kebanyakan ujian negara terutama berisi soal pilihan berganda dan hampir semuanya menggunakan penilaian yang mengacu pada kriteria tertentu. Para pembuat kebijakan sering mengemukakan keuntungan dari ujian yang diwajibkan negara berikut ini : meningkatkan kinerja murid, lebih banyak pelajaran yang diujikan, ekspektasi buruk, dan meningkatkan rasa percaya diri disekolah ketika nilai tesnya meningkat. Ujian negara ini dipakai dalam keputusan untuk remediasi, kenaikan dan kelulusan. Ujian negara dikritik karena mengumpulkan kurikulum, mempromosikan, mempromosikan memorisasi tanpa menganalisis, mendorong guru untuk mengajar demi tes, dan mendiskriminasi murid dari latar belakang miskin dan etnis minoritas. Dibutuhkan evaluasi lebih lanjut terhadap tes beresiko tinggi dan dibutuhkan perubahan dalam sistem ujian negara.
Tes Distrik dan Nasional
Ujian distrik dan ujian nasional juga sudah dipakai. NAEP adalah ujian nasional pemerintah federal untuk mengevaluasi pengetahuan, keahlian, pemahaman, dan sikap generasi muda Amerika. Penilaian nasional atas murid adalah bagian dari usaha Amerika untuk mengejar, dan kemudian menentukan, standar kelas dunia. Pada beberapa perbandingan murid dengan negara lain, posisi murid Amerika tidak lebih baik. Banyak isu dalam konsep standar kelas dunia ini.
Peran  Guru dalam  Mempersiapkan Murid Mengikuti Tes Standard
Memastikan agar murid punya keahlian mengerjakan soal yang baik. Juga, mengkomunikasikan sikap positif terhadap tes kepada murid. Membuat program untuk meningkatkan nilai murid ternyata tidak banyak menolong.
Menjalankan tes standar
Kebanyakan tes standar mengungkapkan secara rinci cara tes tersebut dilakukan. Diantaranya adalah cara mengatur ruang tes, apa yang harus dilakukan oleh murid saat mengerjakan tes, bagaimana mendistribusikan lembar soal dan jawaban, dan bagaimana mengatur waktu tes. Dalam menjalankan tes penting untuk mengikuti naskah kata demi kata.
Memahami dan menginterprestasikan hasil tes
Statistika deskriptif adalah prosedur matematika yang dipakai untuk mendeskripsikan dan meringkas data dalam cara yang bermakna. Distribusi berfrekuensi adalah daftar nilai dari yang tertinggi ke yang terendah bersama dengan berapa kali nilai muncul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar