Rabu, 12 Maret 2014

Keakraban dan Kemandirian

Kalau anda sering dibuat heran, bingung, gemas, bahkan kesal dalam berkomunikasi dengan pasangan anda, jangan buru-buru menyalahkannya. Jangan juga anda menyalahkan diri sendiri, demikian pula jangan beranggapan hubungan anda tidak cocok. Mulailah mencoba untuk tidak saling menyalahkan dan mulai untuk memahami :)

Keakraban adalah kunci dalam sebuah koneksi. Dalam dunia koneksi orang-orang merundingkan jaringan persahabatan yang rumit, menekan perbedaan, mencoba mencapai kata sepakat, dan menghindari tampilnya keunggulan, yang akan menonjolkan perbedaan. Dalam dunia status, kemandirian adalah kunci, sebab cara utama memapankan status adalah memerintahkan hal yang harus dilakukan kepada orang lain, dan melaksanakan perintah merupakan tanda status rendah. Sekalipun setiap manusia butuh keakraban  dan juga kemandirian, fokus kaum wanita cendrung pada yang kedua. Seolah-olah aliran darah untuk hidup mereka menuju arah yang berbeda.
Perbedaan ini dapat menyebabkan kaum perempuan memiliki pandangan berbeda dari kaum pria terhadap suatu keadaan yang sama, seperti pada kasus berikut :D

Sari dan Reza telah lamaberpacaran. Namun, pada suatu hari Reza ada janji oleh temannya untuk makan bersama, tapi ia tidak memberitahu kepada Sari akan hal tersebut. Sari merasa keberatan akan hal tersebut karena Reza tidak mempertimbangkan ajakan temannya. Bagi Reza, berunding dengan Sari berarti meminta izin, yang menyiratkan bahwa ia tidak mandiri, tidak bebas bertindak sendiri. Hal itu akan membuatnya merasa seperti anak bawahan. Namun, bagi Sari berunding tidak ada kaitannya sama sekali dengan izin. Bagi Sari ia merasa tentram bila mengetahui dan memperlihatkan bahwa ia terkait dengan seseorang, bahwa hidupnya terkait dengan hidup seseorang lain. Sari merasa adanya hal yang ''macet'' dan keakraban hubungannya. rasa peduli Sari tidak sebesar rasa peduli Reza. Dan reza merasa sakit hati karena Sari mencoba mengendalikan dia dan membatasi kebebasannya.

Banyak wanita merasa wajar berunding dan minta pendapat pasangan mereka disetiap kesempatan, sementara banyak pria begitu saja mengambil keputusan tanpa meminta pendapat pasangan mereka. Ini mungkin mencerminkan adanya perbedaan besar dalam gagasan tentang pengambilan keputusan. Kaum wanita berharap keputusan dibahas lebih dulu dan diambil atas kata sepakat. Wanita menilai langkah berunding itu sebagai bukti adanya keterikatan dan komunikasi. Namun, banyak lelaki merasa tertekan oleh pembahasan panjang lebar tentang hal-hal yang mereka anggap sebagai keputusan sepele, dan merasa terperangkap jika tidak bisa bertindak tanpa lebih dulu membahasnya. Ketika wanita mencoba memulai pembicaraan yang bersifat lepas dengan bertanya, ''Apa pendapatmu?,'' pria sering berpikr dia diminta untuk memutuskan.
Komunikasi adalah sebuah tindakan penciptaan keseimbangan yang sinambung, mengelola dan menyesuaikan berbagai kebutuhan atas keakraban dan kemandirian yang saling bentrok. Untuk bertahan di dunia ini, kita harus bertindak seirama dengan orang lain, namun untuk bertahan sebagai diri pribadi, bukan cuma sebagi sebuah gigi pada roda gerigi, kita harus bertindak sendiri saja. Dalam beberapa segi tertentu, semua orang itu sama: Kita semua makan, tidur, minum, tertawa dan batuk. serta sering kali kita makan dan menertawai hal-hal yang sama. Namun, dalam beberapa segi lainnya, setiap orang berbeda. Dan keinginan dan kesukaan pribadi yang berbeda mungkin akan saling bertentangan. Saat ditawari menu yang sama, orang-orang menjatuhkan pilihan yang berbeda. Contohnya saja jika ada kue bolu sebagai hidangan penutup, mungkin satu orang akan mendapatkan potongan kue yang lebih besar daripada orang lain-dan lebih besar lagi kemungkinan bahwa seorang akan berpikir kue bagian orang lain lebih besar, baik sebenarnya memang begitu maupun tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar