Pengalaman
pada masa pedagogi
Pengertian Pedagogi itu
merupakan cara pembelajaran yang diberikan untuk anak-anak dimana orang tua
yang menjadi sumber solusinya. Dimana pada saya masih duduk dibangku Sekolah
Menengah Pertama apalagi dibangku Sekolah Dasar, pada saat itu metode
pengajaran yang digunakan guru saya tergantung kepada guru saya sendiri. Guru
yang menentukan semua yang terjadi didalam kelas, kami hanya dapat mengikuti
apa yang diintruksikan oleh guru kepada kami. Guru saya pada masa itu menganggap
bahwa dirinya sangat bertanggung jawab penuh terhadap apa yang akan diajarkan
dan bagaimana mengajarkannya kepada kami murid-muridnya. Mungkin hal ini
dikarenakan masih sangat minimnya cara kami berpikir maupun menyelesaikan suatu
masalah, dimana biasanyakan anak SD masih membutuhkan orang tua sebagai sarana
mereka untuk bertanya dan meminta pendapat yang mana yang baik buat dirinya dan
yang mana yang gak baik buat dirinya. Karena diusia kami sendiri belum tau
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Pengalaman masa saya Pedagogi
dahulupun sangat sedikit karena saat itu guru yang berperan aktif didalam kelas,
bahkan pada saat didalam kelaspun guru yang yang mengatur waktu belajarnya.
Guru sebagai sarana utama kami dalam menghasilkan ide-ide cemerlang dan
memberikan contoh-contoh kepada kami, guru yang memberikan ceramah-ceramah
kepada kami, sedangkan kami hanya sebagai peserta pasif yang hanya dapat meniru
peran yang dimainkan oleh guru kami. Kami belum dapat mengekplorasikan diri
kami. Gaya belajar yang kami gunakan pada saat itu dependen, sangat berhubungan
dan tergantung oleh guru kami. Jika guru kami mengatakan A, maka yang kami
lakukanpun A tidak akan pernah menjadi B. Orientasi belajar saya pada masa
Pedagogipun sudah diatur oleh guru secara sistematis dan logis, kami belajar
melalui topik-topik dari buku bahan ajaran yang diberikan kepada guru kami.
Motivasi yang yang saya punya pada masa saya dipedagogi itu masih berasal dari
eksternal, saya pada masa itu harus dan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan.
Jika tidak mau mengikuti dirayu-rayu dahulu sampai akhirnya mau untuk mengikuti
suatu pendidikan. Pekerjaan rumahpun harus diingatkan setiap saat, jika tidak
diingkatkan maka pekerjaan rumah tidak selesai,bahkan terkadang harus ada
reward tertentu agar saya mau untuk pergi sekolah. Jika tidak ada reward saya
tidak mau pergi sekolah. Pada masa ini saya belum menemukan konsep diri saya,
siapa diri saya dan jadi diri saya. Karena pada masa itu yang berperan penting
orang tua dan guru saya. Tidak banyak kegiatan yang kami lakukan pada masa itu,
hanya belajar Indoor tidak pernah sekalipun belajar Outdoor kecuali pada mata
pelajaran Olahraga, namun terkadang pun pada saat mata pelajaran Olahraga kami
didalam ruangan saya mendengarkan guru kami berceramah yang tiada hentinya.
Namun guru-guru saya mada masa
itu hampir dikategorikan mempunyai 10 karakteristik guru yang baik. Guru saya
bangga ketika kami mampu berprestasi. Saat itu ada olimpiade yang diikuti oleh
setiap sekolah yang ada di Kecamatan saya, nah kebetulan kami salah satu dari
pemenang olimpiade tersebut, saat mendengarkan nama sekolah kami disebutkan
oleh juri guru saya langsung berdiri dan merasa sangat senang sekali lalu
segala pujianpun dilontarkan untuk kami. Guru saya mempunyai gairah untuk hidup
dan kesabaran yang tinggi. Bagaimana tidak, buktinya saja dengan semangatnya
mereka setiap hari berusaha untuk terlihat rapi didepan kami agar kami tertarik
kepada mereka, dan dengan sabarnya mereka mengajar kami semua hal-hal yang
brmanfaat bagi kami. Meskipun tidak semua guru saya mempunyai kesabaran yang
sama, tetapi setidaknya mereka sudah berusaha untuk sabar. Mereka juga punya
keyakinan terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka mampu menjadikan kami orang
yang lebih baik dari mereka. Merekapun menyayangi kami layaknyanseperti anak
mereka sendiri.