Minggu, 13 April 2014

Inteligensi



ü  Inteligensi terdiri dari keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi, dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Minat pada inteligensi sering kali dikaitkan pada perbedaan individual dan panilaian individual. Perbedaan individual adalah cara dimana orang berbeda satu sama lain secara konsisten dan tetap. Binet dan Simon adalah orang yang pertama kali menyusun tes inteligensi. Binet mengembangkan konsep usia mental, dan Stern membuat konsep IQ sebagai MA/CA x 100. Distribusi skor Stanford Binet mendekati kurva normal. Skala Weschler juga banyak dipakai untuk melihat inteligensi. Semuanya menghasilkan IQ keseluruhan, IQ verbal dan kinerja.
ü  Tes kelompok lebih nyaman dan ekonomis, tetapi punya sejumlah kekurangan (kurang kesempatan untuk menyusun laporan; ganguan dari murid lain). Tes inteligensi kelompok harus dilengkapi dengan informasi relevan lain saat akan membuat keputusan untukmurid. Hal ini juga berlaku untuk tes inteligensi individual.
ü  Spearman mengatakan bahwa setiap orang memiliki inteligensi umum (g) dan tipe inteligensi khusus (s). Menurut teori inteligensi triarkis Sternberg, inteligensi muncul dalam tiga bentuk : analitis, kreatif dan praktis. Gardner percaya ada delapan tipe inteligensi : verbal, matematika, parsial, tubuh-kinestetik, musik, wawasan terhadap orang lain, wawasan terhadap diri sendiri dan naturalis. Proyek Spektrum dan Key School adalah aplikasi pendidikan dari teori multiple intelligensi Gardner. Mayer, Salovy, dan Goleman menyakini bahwa inteligensi emosional adalah aspek penting dari seseorang agar bisa kompeten.
ü  Empat kontroversi dan isu yang berkaitan dengan inteligensi :
·         Persoalan dari sifat bagaimana warisan dan lingkungan berinteraksi untuk menghasilkan inteligensi
·         Apakah seseorang memiliki inteligensi umum atau tidak
·         Seberapa adilkah tes inteligensi berlaku untuk lintas kelompok etnis dan kultural.
·         Apakah murid harus dikelompokkan berdasarkan kemampuannya (tracking)
Hal penting yang harus disadari bahwa inteligensi adalah indikator kerja sekarang, bukan potensi tetap.

  Evaluasi Gaya Berpikir dan Membaca
ü  Gaya bukan kemampuan akan tetapi cara yang disukai seseorang untuk memanfaatkan kemampuannya. Masing-masing individu punya sejumlah gaya belajar dan berpikir. Gaya impulsif/reflektif juga disebut sebagai tempo konseptual. Dikotomi ini adalah perbedaan antara tendensi untuk bertindak cepat ddan implusif dengan tendensi untuk menggunakan lebih banyak waktu untuk merespon atau memiirkan (reflect) akurasi dari suatu jawaban. Murid implusif biasanya membuat banyak kesalahan ketimbang murid reflektif. Gaya mendalam atau dangkal adalah sejauh mana murid menjalani proses belajar dengan satu cara yang membantu mereka untuk memahami makna materi (gaya mendalam) atau sekedar mempelajari apa-apa yang perlu dipelajari (gaya dangkal).
ü  Setiap kelas punya murid dengan gaya belajar dan brpikir yang berbeda-beda, dan akan membantu jika guru mengetahui mana gaya murid yang perlu dimodifikasi agar bisa membantu mereka dalam belajar. Beberapa pengkritik mengatakan bahwa basis riset untuk gaya belajar dan berpikir ini belum cukup berkembang.

Ø  Kepribadian (personalitas) adalah pemikiran, emosi, adalah perilaku khas yang menjadi ciri dari cara individu untuk beradaptasi dengan dunianya. Psikolog baru-baru ini mengidentifikasi “lima besar” faktor kepribadian : stabilitas emosional, ektraversi, keterbukaan pengalaman, agreeableness, dan conscientiousness. Faktor “lima besar” ini memberi guru sebuah kerangka untuk memahami karakteristik kepribadian murid. Konsep interaksi orang-situasi menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengkarakteristikan kepribadian individu adalah bukan hanya berdasarkan bakat pembawa saja, tetapi berdasarkan pembawaan dengan situasinya
Ø  Temperatur adalah gaya perilaku seseorang dan cara merespons yang khas. Chess dan Thomas meyakini bahwa ada tiga gaya temperatur dasar: easy, difficult, dan slow-to-warm-up. Temperamen difficult (sulit) membuat anak mudah kena masalah. Dalam pendidikan yang melibatkan temperamen anak, guru dapat menunjukan perrhatian dan penghargaan pada individualitas, mempertimbangkan struktur lingkaran murid, dan mewaspadai problem yang mungkin timbul apabila menggunakan label “sulit” menggunakan paket program untuk “anak sulit”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar